SIKAP
Sikap Menerut Gordon Allport = Mempelajari Kecenderungan Mempelajari tanggapan pada suatu obyek atau kelompok obyek baik di senagi atau tidak di senagi secara Konsisten
Pengertiannya dalam Beberapa sudut Pandang
Bearing : Sikap adalah bagaimana kita memikul suatu masalah
Feeling : Sikap adalah bagaimana kita merasakan
Manner : Sikap adalah bagaimana kita berperilaku
Mind-set : Sikap adalah bagaimana pangkaltolak pikiran kita
Oppinion : Sikap adalah bagaimana kita berpendapat
Outlook : Sikap adalah bagaimana kita memandang keseluruhan
Point of view : Sikap adalah bagaimana sudut pandang kita
Pose : Sikap adalah bagaimana kita menempatkan diri
Position : Sikap adalah bagaimana posisi kita
Posture : Sikap adalah bagaimana sosok kita
Standpoint : Sikap adalah disisi mana kita berdiri
Thought : Sikap adalah bagaimana pikiran kita
View : Sikap adalah bagaimana kita menyimak
Way of behaving : Sikap adalah bagaimana kita berbuat
Way of thinking : Sikap adalah bagaimana cara kita berpikir
Way of believing : Sikap adalah bagaimana kita meyakini sesuatu
Sikap sering diartikan dengan mentalitas.
Komponen sikap:
-Evaluasi, penilaian suka atau tidak suka terhadap beberapa bagian dari seseorang,
sesuatu atau peristiwa.
-Kognitif, apa yang kita yakini (apakah itu benar atau salah) mengenai obyek sikap.
-Perilaku, kecenderungan berperilaku yg konsisten dg keyakinan dan perasaan kita
terhadap obyek sikap
Hal diatas merupakan sedikit gambaran tentang dasar sikap ,lalu selanjutnya kami akan mencoba menganalogikan beberapa dari pengertian diatas dalam kaittannya dengan Perilaku Konsumen.
Jadi misalkan dari pengertian Gordon kita kaitkan dengan sikap konsumen terhadap merk produk berarti bahwa sikap terhadap merek yaitu mempelajari kecenderungan konsumen untukmengevaluasi merek baik di senangi maupun tidak di senangi secara Konsisten.Jadi dengan demikian dapat dikatakan bahwasanya konsumen melakukan penilaian berbagai merek baik dari yang di sukai sampai yang tidak di sukai.Sikap konsumen ini didapati dalam Long term memori maksudnya adalah sikap ini di peroleh dari experience konsumen selama menilai merk baik yang di gunakannya maupun berdasarkan input informasi yang kemudian ia rubah menjadi persepsi.
Dalam merek sebelumnya sudah kami katakan ada 3 komponen 1.Evaluasi 2.Kognitif dan 3.Perilaku dimana di dalam kepercayaan merek komponen tersebut agak bergeser menjadi
1.Kognitif = Kepercayaan Terhadap Merek.
2.Afektif = Evaluasi Merek
3.Konatif = Maksud untuk membeli
Namun hal tersebut tidak jauh berbeda pemaknaan dan fungsinya sebagai berikut
3 komponen sikap ini merupakan gambaran High imvelvement dimana ketiganya saling berkaitan di mulai dari kepercayaan merek akan mempengaruhi terhadap evaluasi merek dan hal tersebut juga akan mempengaruhi di dalam keputusan pembelian,Lalu jika di rujuk dari sikap yang di jelasakan sebelumnya bahwasanya Komponen Evaluasinya mengoreksi bagus tidaknya merek lalu Kognitifnya merasakan baik apa tidak merek ini di gunakan berdasarkan Experiencenya maupun Persepsi orang yang ia terima lalu ia kelola kembali dimana hasilnya akan menjadi perilaku sebagai komponen ketiga dalam mem follow apakah ia akan konsisten menggunakan produk tersebut maupun tidak.
Setelah mengetahui beberapa fungsi dan kaittanya antar komponen maka beberpa pendapat menyatakan bagian yang terpenting adalah Evaluasi Merek,Hal ini di karenakan walau selalu diawali dengan kepercayaan terhadap merek apabila konsumen tidak melakuakan evaluasi maka konsumen tidak akan tahu merek mana yang akan dia sukai secara keseluruhan maksudnya sudah di senagi dan dio rasakan sesuai bahkan lebih dari persepsinya jadi jelaslah walau pada intinya saling berkaitan namun tetap evaluasi memegang peran yang paling penting.
Sikap dapat berpengaruh Tinggi mauapun rendah di dalam Pengambilan keputusan Pembelian hal ini di karenakan sika mempunyai pengaruh terhadap keterlibatan konsumen di dalam melakukan pembelian hal ini mudahnya di gambarkan di dalam High Involevment dan Low Involevment mengapa dua keputusan ini dapat menggambarkannya,?
Hal ini dikarenakan bahwa keterlibatan konsumen dalam pengambilan keputusan bisa di ukur dimana bila ia sangat butuh produk/jasa dalam memuaskan kebutuhannya maka ia akan mensikapinya dengan sungguh – sungguh begitupun sebaliknya bila produk/jasa yang ia butuhkan tidak terlalu penting maka sikapnya akan biasa saja.
Untuk lebih dapat memahami sikap dalam Perilaku Konsumen maka kita harus mengetahui bagaimana sikap di kekembangkan dan peran dimainkan, dan itu sema prosesnya di pengaruhi oleh,Pengaruh keluarga(karena pembentukan karakter terjadi disini jadi orang tua banyak mengambil andil dalam membentuk sikap anaknya),Pengaruh Kelompok sebaya(Banyak penelitian yang menyatakann bahwa keputusan pembelian orang banyak di pengaruhi oleh teman sejawat),Informasi,Pengalaman(hal ini berpengaruh terhadap Kepercayaan terhadap merk) dan Kepribadian(hal ini berpengaruh dalam tingkat pembeliann yang lebih merujuk pada Prestice).
FUNGSI-FUNGSI sikap menurut Daniel Kazt
1.Fungsi Utilitarian = Konsumen mengembangkan Beberapa Sikap terhadap produk atas dasar apakah produk itu memberikan kesenangan atau justru kekecewaan.
2.Fungsi Ekspresi Nilai = Sikap yang di kembangkan Konsumen Bukan berdasarkan pada manfaat produk namun lebih kepada kemampuan merek tersebut didalam mengexpresikan Nilai – Nilai yang ada pada dirinya(self Concept).
3.Fungsi Mempertahankan Ego = sikap yang di kembangkan konsumen lebih cenderung dalam mempertahankan dan melindungi dari tantangan eksternal dan perasaan internal sehingga membentuk sikap Difensife itu sendiri.
4.Sikap Pengetahuan = Sebuah sikap yang membantu konsumen di dalam menetapkan beberapa penilaiannya terhadap merek yang di ketahui maupun tidak.jadi banyak mengurangi resiko kekurangan kepasatian atau keragu- raguan di dalam memilih.
Peran Sikap di dalam Pengembangan Strategi Pemasaran.
Dengan mengetahui sikap ,Pemasar dapat mengidentifikasi segmen,manfaat,mengembangkan produk baru dan memformulasikannya serta Evaluasi setrategi Promosi.Cara mengukurnya ialah dapat di lakukan dengan menyebar Quisioner kepada kelompok konsumen sasaran yang sebelumnya sudah di identifikasi di dalam Demografi dan hal hal yang di butuhkan dalam penelitian,dari hasil pengamatan inilah nanti hasilnya dapat di munculkan Pengembangan Produk,Hal ini harus terus dilakukan secara Continue agar pemasar dapat terus mengetahui keinginan Konsumen dan berusaha memuaskannya.
Hubungan Antara Kepercayaan Terhadap Sikap
Bagaimana pemasar dapat mendapat kan kepercayaan oleh konsumen adalah banyak caranya dalam memanfaatkan media salah satunya yang paling efektife adalah IKLAN baik dalam audi,Visual ataupun audio Visal dan Media konvensional lainnya hal ini di karenakan jika iklan yang di tampilkan Mampu menciptakan kepercayaan yang positive terhadap merek makan konsumen akan percaya dan bila membelinya dapat menimbulkan kepuasan maka ia akan mensikapinya dan menilai dengan baik produk/jasa tersebut.lalu hal ini di perkuat dengan Teori Keseimbangan Heider yaitu dimana Konsumen selalu mencari keseimbangan antara informasi yang di dapat dengan pengalaman yang mereka rasakan atau dengan kata lain kepercayaan yang mereka dapat dari pengalaman atau faktor internal dan Eksternal lainnya.
Selain teori diatas ada juga teori Rosenberg yaitu Teori Ekspetensi dimana Teori ini menyatakan bahwa pada umumnya perilaku lebih di pengaruhi oleh pengharapan untuk mencapai sesuatu hasil yang di harapkan ,atau dengan kata lain Pengharapan nilai di dasarkan pada keseimbangan Kepercayaan dan Evaluasi. Lalu selain 2 teori diatas teori yang juga terkenal adalah teorinya Fisbein dimana ia menyatakan Pembentukan sikap sebagai tanggapat atas atribut- atribut dan hal ini lebih bersifat Operasioanal.
Sikap juga memiliki hubungan denga perilaku oleh sebab itu Perilaku dapat di perediksi dengan sikap hal ini di kemukakan oleh Cialdini,Petty dan Cacciopo(1981) dimana faktor –faktor perilaku yang di pengaruhi oleh sikap SBB :
1.Keterlibatan Konsumen = semakin terlibat konsumen maka akan semakin muncul keseriusin sikap dalam menanganinya.
2.Pengukuran sikap banyak di peroleh dari hasil penelitian dan pengamatan terkait tentang aspek – aspek yang valid realibel dan spesifik.
3.Pengaruh Orang lain.
4.Faktor situasional,Faktor yang di pengaruhi oleh situasi yang dialami.
5.Pengaruh merek lain dapat mempengaruhi setelah ada Evaluasi
6.Kekuatan Sikap.
Selain memperhatikan hal diatas menurut Assael(1992) pemasar juga harus memperhatikan kondisi- kondisi yang mungkin menyebabkan kurangnya asosiasi antara kepercayaan,sikap dan perilaku dan hal – halnya sebagai berikut,
1.Kurangnya keterlibtan Konsumen dalam pengambilan keputusdan pembelian.
2.Kurangnya pengalaman dalam penggunaan produk.
3.Kurangnya Hal – hal yang bersifat Instrumental di rasakan oleh Konsumen.
4.Perubahan Kondisi Pasar.
5.Silitnya mengakses sikap pada memori.
Setelah mempelajari banyak hal dari faktor diatas makaMowen (1995) menyarankan untuk membentuk Aplikasi Manajerial model sikap Konsumen seperti
1.Harus ada Penelitian pasar,Bauran pemasaran,Segmentasi,Positioneing dan Diferensiasi lalu analisis Lingkungan di dalam mempelajari Kepercayaan.
2. Harus ada Penelitian pasar, dan Bauran pemasaran dalam mempelajari Sikap
3. Harus ada Penelitian pasar, dan Bauran pemasaran dalam mempelajari dan memastikan Model atribut
4.Harus ada Penelitian pasar, dan Bauran pemasaran dalam mempelajari Hirarki Pengaruh.
Untuk selanjutnya Perubahan dan Penguatan Sikap yang akan coba kami angkat dalam Hal ini mengapa karena tidak ada yang pasti dalam yang namanya kehidupan manusia jadi semua bisa berubah dari yang lemah menjadi kuat maupun sebaliknya.
Kondisi untuk mengubah sikap.
Sejumlah Kondisi yang perlu di perhatikan Sehubungan dengan usaha mengubah sikap SBB:
1.Kepercayaan lebih mudah diuabah daripada mengubah manfaat yang diinginkan.hal ini caranya merubah citra merek melaluai kampanye Iklan.
2.Kepercayaan terhadapa merek lebih mudah diubah daripada sikap merek.Kognisi lebih mudah di rubah daripada afeksi.
3.Sikap lebih mudah di ubah ketika Produk adalah Low involvement.
4.Sikap yang lemah lebih mudah di banding sikap yang kuat.
5.Sikap yang dipegang oleh konsumen dengan kurang yakin dalam proses evaluasi merek akan lebih mudah di rubah.
6.Sikap dapat mudah dirubah jika terdapat Konflik antara yang satu dengan yang lainnya seperti Konflik kepentingan.
Setelah mempelajari hal diatas maka selanjutnya pemasar harus dapat mengetahui model perubahan kepercayaan,sikap dan perilaku,dimana dalam model ini Proses perubahan di mulai dengan pesan /komunikasi dengan maksdu membujuk.Pemprosesan informasi pesan kemudian terjadi.Pada titik ini ,Proses perubahan tgerjadi melalui jalur yang berbeda yaitu ; 1. Jalur pengambilan keputusan(dapat di pelajari denagn a.Proses Perubaha Sikap Berdasarkan Elaboration Likelihood Model,b.Model Multiatributdan c Model Reasoned Action atau Model Behavioral Intentions.) 2.Jalur eksperiental(dapat dipelajari dengan.A.Balance Theory,Bmempengaruhi sikap dengan teori pertimbangan sosial.) 3.Jalur Pengaruh perilaku(dapat di pelajari dengan A.Mempelajari pengaruh Behaviorial).
Selain 3 hal diatas pemasar juga dapat mengubah Sikap setelah pembelian dengan mempelajari Dissonance Theory,Atributtion theory dan Passive learning.Selain itu ada 4tipe menurut Assael(1992) di dalam menguatkan dan mengubah sikap
1.Menguatkan sikap positive diantara pengguna dan merek yang telah ada,perusahaan dapat menggunakan iklan untuk menjaga sikapa positive pengguna terhadapa merek yang di jual.
2.Menaraik pengguna baru dengan menggunakan merek yang sudah ada dengan menekankan manfaat positive dari merek tersebut.
3.Memposisikan Produk baru kepada Pengguna yang telah ada.
4.Memposisikan produk baru kepada pengguna baru dan pasar yang baru muncul.
Hal diatas merupakan hal – hal menurut kami dapat di perhatikan di dalam Sikap dan alasan terkhir adalah Mengapa perusahaan perlu Mengubah Sikap Konsumen alasannya sebagai berikut :
1.Perusahaan ingin memunculkan segmen baru,dengan memunculkan segmen baru maka perusahaan dapat menambah income dari pengguna yang sudah ada maupun pengguan yang baru karena membutuhkan segmen tersebut.
2.Menghadang kecenderungan Negative Demand.Perusahaan harus menghadang atau mencegah negative demand dalam perubahan sikap konsumen yaitu agar tidak terjadi penurunan permintaan produk.
3.Memperluas lini Produk.Perusahaan berusaha mengubah sikap konsumen untuk menyesuaikan dengan lini produk yang baru.
4.Untuk membangun keunggulan Kompetitif.agar perusahaan memiliki posotion yang positive di mata konsumen.
Mungkin hanya ini yang baru dapat kami sampaikan terkait sikap yang nantinya kami juga membutuhkan keritik dan saran yang membangun dalam pelaporan kami.
Daftar Pustaka.
-Perilaku konsumen dan Komunikasi Pemasaran ,Sutisna,SE.ME.
-Perkuliahan Perilaku Konsumen Oleh Misbahul Anwar, SE.M,Si.
-Perkuliahan Manajemen Sikap Oleh Istofaina Astuti,SE.M,Si.
-Google searching.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar